Tuhan, Untuk Apa Aku Hidup ?
Thursday, November 7, 2013
2 Comments
Daftar Isi: [Tampil]
Sekali,
dua kali, tiga kali tau bahkan lebih mungkin kita pernah bertanya kepada diri
sendiri. untuk apa aku hidup ? untuk membuat orang tua kita menangis karena
kecewa terhadap sikap, ucapan dan prilaku kita terhadap mereka ? atau untuk
membuat kecewa dan sedih orang-orang yang
berada di sekeliling kita, guru kita, teman-teman kita dan orang lain
yang sengaja atau pun tak sengaja telah kita kenal dan mengenal kita ? atau
mungkin sebaliknya ? memberikan manfaat, membuat mereka bangga telah mengenal
kita, membuat mereka tersenyum dan menangis haru karena kepatuhan kita terhadap
mereka, karena kecerdasan kita, karena ilmu yang kita miliki saat ini ? atau
karena kekayaan ? aku rasa tidak !
Kalau
pun iya seperti itu, terus dari mana kita bisa memiliki kecerdasan, ilmu dan
kekayanan akan harta yang kita miliki saat ini ? apakah dari hasil kerja keras
kita selama ini? keuletan dan ketekunan kita ? atau memang lagi kebetulan saja
karena seperti orang bilang lagi hokinya ? atau memang yang sudah di gariskan
tuhan harusnya ya seperti ini ? Ohh tidak !!! akau sudah terlanjur sombong ya
Tuhan, padahal aku sadar dan aku penah sesekali mendengar kata orang bahwa
hidup di dunia ini hanya sementara, dunia ini fana, aku juga tau aku PASTI akan
mati. tapi seolah aku ini merasa hidupku ini masih lama, masih banyak target
DUNIA yang belum akau capai, aku belum punya hp canggih, laptop, motor, mobil,
rumah, dan lain-lain yang serba mewah.
Bahkan
aku sadari aku lebih sering melupakan-Mu dan menomor sekiankan bahkan mungkin melupakan
masalah beribadah kepada-Mu, aku lebih senang bekerja mengejar terget-target
duniawi, aku lebih senang nongkrong bersama teman-temanku membicarakan hal-hal
yang kurang manfaatnya, dari pada aku berdzikir menyebut nama-Mu, akau lebih
merasa puas ketika aku bnagun di 1/3 malam untuk menonton club kesayangan ku
bermain dilapangan hijau dari pada aku bersujud meminta ampun dan pertolongan
kepada-Mu. aku lebih senang membaca pesan-pesan singkat dari teman-temanku,
dari pada aku membaca, menghafal dan memahami ayat-ayat-Mu.
Tuhan
aku ini sadar, sadar sesadar-sadarnya. tapi kenapa diri ini lebih memilih
maksiat dari pada makrifat, kenapa hati ini lebih memilih su’udzan dari pada
husnudzhan, kenapa aku ini lebih memilih mendengankan musik dari pada lantunan
ayat-ayat-Mu yang jelas-jelas akan memberikan perolongan di alam kubur ku,
kenapa diri ini masih juga kikir terhadap harta yang Engkau titipkan kepadaku,
padahal aku ini tau di setiap apa yang aku miliki ada hak orang lain di sana.
Untuk
apa aku ini hidup ? untuk beribadah kepada-Mu ? Ya tuhan... jangankan aku
shalat dengan khusyuk, berhaji kepada tingkatan mabrur, atau sedekah dengan
ikhlas, Basmalah saja aku lupa di setiap memulai hariku, bahkan ketika makanan
telah di hadapan mata aku pun tak ingat bahwa itu adalah rizki dari-Mu. apakah
pantas diri yang kotor dan hina ini mengharapkan surga-Mu? aku takut akan
neraka yang orang bilang sangat mengerikan, sangat penuh dengan siksaan karena
aku sadar maksiatku tidak lebih sedikit dari pada makrifatku terhadap-Mu.
Astagfirullah hal adzim.
keren mas...aku kagum dengan kata-katamu
ReplyDeleteHidup yg benar benar hidup
ReplyDelete