Azas-azas Logika - Kuliah Filsafat Ilmu
Thursday, January 16, 2014
Add Comment
Daftar Isi: [Tampil]
Asas logika dalah pengetahuan dimana
pengetahuan lain muncul dan dimengerti. Kapasitas asas bagi kelurusan berpikir
adalah mutlak salah benarnya suatu pemikiran tergantung pada terlaksana
tidaknya asas-asas.
Obyek material logika adalah berpikir
(thinking) dan obyek formalnya adalah berpikir yang lurus (correct thinking).
Ini berbeda dengan kesesatan (fallacy). Intinya, konklusi logika berupa
kebenaran logis (logical truth) adalah kebenaran yang diperoleh sesuai dengan
asas-asas logika yang sudah jelas dengan sendirinya (self evident), a priori
dan sesuai dengan kenyataan (reality).
1.
Asas Utama (first
principle)
Asas penalaran yang mendahului atau tidak tergantung
pada asas lainnya yang terdiri dari:
a)
Asas persamaan (principium
identitatis)
Asas identitas/persamaan adalah dasar dari semua pemikiran dan bahkan
asas pemikiran yang lain, kita tidak mungkin dapat berpikir tanpa asas ini,
prinsip ini mengatakan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri bukan yang lain/sesuatu itu identik dengan dirinya sendiri. Contoh: p = p:
Aku adalah aku.
-
Rumus:Bila proposisi itu benar, maka
benarlah dia
-
Contoh:cabe adalah pedas bukan manis,
asin atau pahit.
b)
Asas pertentangan
(principium kontradiktoris)
Asas Kontradiksi/pertentangan adalah pengingkaran sesuatu
tidak mungkin sama dengan pengakuannya rumusan
negatif dari pernyataan positif, sesuatu yang bertentangan tidak boleh diakui
atau ditolak secara bersamaan. Contoh: p ≠ ¬ p: Aku bukanlah bukan aku.
-
Rumus : Tidak ada proposisi yang
sekaligus benar dan salah
-
Contoh : Mahasiswa yang kuliah di ruang
2201 pukul 11.30 WIB bukan mahasiswa KPI.
( Jika kita mengakui sesuatu itu bukan A, maka tidak mungkin
pada saat itu ia adalah A)
c)
Asas penolakan kemungkinan
ketiga (principium exclusii tertir)
Asas penolakakan kemungkinan ketiga adalah antara pengakuan dan pengingkaran
kebenarannya terletak pada salah satunya (pengakuan dan pengingkaran merupakan
pertentangan mutlak). Sehingga tidak mungkin benar atau salah keduanya sesuatu tidak bisa menjadi bagian dari dua hal yang saling
menegasikan secara bersamaan. Contoh: p V ¬p: Aku atau bukan aku.
-
Rumus : Suatu proposisi selalu dalam
keadaan benar atau salah.
-
Contoh :Mahasiswa yang ada di ruang
2201 pada saat kuliah dasar-dasar logika semuanya wanita, tidak ada pria.
2.
Asas Turunan (derived
principle)
Asas yang tergantung pada asas utama yang
terdiri dari:
a)
Asas kesesuaian (principium
convenientiae)
Jika salah satu dari dua
hal sesuai dengan yang ketiga maka yang lainnya juga sesuai. Contoh: jika A =
B, B = C, maka A = C.
b)
Asas ketidaksesuaian
(principium inconvenientiae /discrepantiae)
jika
salah satu dari dua hal tidak sesuai dengan yang ketiga maka yang lainnya juga
tidak sesuai. Contoh: jika A = B, B ≠ C maka A ≠ C.
c)
Asas dikatakan semua
(principium dictum de omni)
Jika sesuatu yang berlaku secara universal pada
sesuatu maka berlaku pula secara partikularnya. Contoh: Manusia berpikir,
Harmoko juga berpikir.
d)
Asas tidak dikatakan semua
(principium dictum de nulle)
Jika sesuatu tidak berlaku secara universal maka
tidak berlaku pula secara partikularnya. Contoh: Binatang tidak berpikir, keledai
juga tidak berpikir.
0 Response to "Azas-azas Logika - Kuliah Filsafat Ilmu"
Post a Comment