Azas-azas Logika - Kuliah Filsafat Ilmu

Daftar Isi: [Tampil]

Kuliah Filsafat Ilmu

Asas logika dalah pengetahuan dimana pengetahuan lain muncul dan dimengerti. Kapasitas asas bagi kelurusan berpikir adalah mutlak salah benarnya suatu pemikiran tergantung pada terlaksana tidaknya asas-asas.

Obyek material logika adalah berpikir (thinking) dan obyek formalnya adalah berpikir yang lurus (correct thinking). Ini berbeda dengan kesesatan (fallacy). Intinya, konklusi logika berupa kebenaran logis (logical truth) adalah kebenaran yang diperoleh sesuai dengan asas-asas logika yang sudah jelas dengan sendirinya (self evident), a priori dan sesuai dengan kenyataan (reality).

1.             Asas Utama (first principle)
Asas penalaran yang mendahului atau tidak tergantung pada asas lainnya yang terdiri dari:

a)             Asas persamaan (principium identitatis)
Asas identitas/persamaan adalah dasar dari semua pemikiran dan bahkan asas pemikiran yang lain, kita tidak mungkin dapat berpikir tanpa asas ini, prinsip ini mengatakan bahwa sesuatu itu adalah dia sendiri bukan yang lain/sesuatu itu identik dengan dirinya sendiri. Contoh: p = p: Aku adalah aku.
-          Rumus:Bila proposisi itu benar, maka benarlah dia
-          Contoh:cabe adalah pedas bukan manis, asin atau pahit.

b)            Asas pertentangan (principium kontradiktoris)
Asas Kontradiksi/pertentangan adalah pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya rumusan negatif dari pernyataan positif, sesuatu yang bertentangan tidak boleh diakui atau ditolak secara bersamaan. Contoh: p ≠ ¬ p: Aku bukanlah bukan aku.
-          Rumus : Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan salah
-          Contoh : Mahasiswa yang kuliah di ruang 2201 pukul 11.30 WIB bukan mahasiswa KPI.
( Jika kita mengakui sesuatu itu bukan A, maka tidak mungkin pada saat itu ia adalah A)

c)             Asas penolakan kemungkinan ketiga (principium exclusii tertir)
Asas penolakakan kemungkinan ketiga adalah antara pengakuan dan pengingkaran kebenarannya terletak pada salah satunya (pengakuan dan pengingkaran merupakan pertentangan mutlak). Sehingga tidak mungkin benar atau salah keduanya sesuatu tidak bisa menjadi bagian dari dua hal yang saling menegasikan secara bersamaan. Contoh: p V ¬p: Aku atau bukan aku.

-          Rumus : Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah.
-          Contoh :Mahasiswa yang ada di ruang 2201 pada saat kuliah dasar-dasar logika semuanya wanita, tidak ada pria.

2.             Asas Turunan (derived principle)
Asas yang tergantung pada asas utama yang terdiri dari:

a)             Asas kesesuaian (principium convenientiae)
Jika salah satu dari dua hal sesuai dengan yang ketiga maka yang lainnya juga sesuai. Contoh: jika A = B, B = C, maka A = C.

b)            Asas ketidaksesuaian (principium inconvenientiae /discrepantiae)
 jika salah satu dari dua hal tidak sesuai dengan yang ketiga maka yang lainnya juga tidak sesuai. Contoh: jika A = B, B ≠ C maka A ≠ C.

c)             Asas dikatakan semua (principium dictum de omni)
Jika sesuatu yang berlaku secara universal pada sesuatu maka berlaku pula secara partikularnya. Contoh: Manusia berpikir, Harmoko juga berpikir.

d)            Asas tidak dikatakan semua (principium dictum de nulle)
Jika sesuatu tidak berlaku secara universal maka tidak berlaku pula secara partikularnya. Contoh: Binatang tidak berpikir, keledai juga tidak berpikir.


Related Posts

0 Response to "Azas-azas Logika - Kuliah Filsafat Ilmu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel mgid

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel mgid