Cara Kerja Ilmu-ilmu Alam - Kuliah Filsafat Ilmu
Thursday, January 16, 2014
Add Comment
Daftar Isi: [Tampil]

Kuliah Filsafat Ilmu
a.
Pengertian Tentang Ilmu Alam
Secara terminologis, ilmu alam (natural science) atau ilmu pengetahuan
alam didefinisikan sebagai ilmu mengenai aspek-aspek fisik & non-manusia
tentang bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu
terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan
seni. Adapun cabang-cabang dari ilmu alam antara lain astronomi, biologi, ilmu
bumi , fisika, dan kimia. Dalam konteks ini, matematika tidak dianggap sebagai
ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka
kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan
untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah.
Ilmu alam membatasi diri dengan hanya
membahas gejala atau fenomena alam yang bersifat fisikal-material yang dapat
diamati secara empirik (inderawi). Dalam upaya mengamati fenomena dimaksud,
manusia tidak saja menggunakan panca indera, namun dalam banyak hal dibantu
dengan teknologi untuk melakukan pengamatan dan penelitian, sebab adakalanya manusia
dengan segala keterbatasan inderanya tidak mampu mengamati atau mendeteksi
objek yang ukurannya sangat kecil seperti virus atau mikroba.
Dalam dunia ilmu alam, tampaknya juga
berkembang suatu keyakinan umum bahwa masing-masing gejala alam tidaklah berdiri
secara independen, namun satu sama lain memiliki korelasi dan kohernesi yang
mengambil pola “sebab akibat”. Pola sebab akibat (causality) tersebut
sebagaimana dijelaskan oleh B. Suprapto , jika diteliti dapat dirangkum dalam
suatu wadah dimana masing-masing gejala alam tersebut dapat diletakkan pada
jalur yang berkaitan menurut penalaran yang serasi dari atauran sebab akibat
yang disebut hukum alam (natural law). Dengan kata lain ilmu-ilmu alam memiliki
kepastian hukum yang mudah dideteksi secara empirik.
b.
Sifat Ilmu Alam
Adanya praanggapan bahwa ada hukum
alam, yang dapat dikenakan pada seluruh gejala alam. Sifat hukum alam memiliki
ciri kuantitatif, suatu ciri yang melekat pada gejala alam yang muncul di masa
lalu maupun di masa yang akan datang. Ciri kuantitatif merujuk pada kenyataan
bahwa gejala alam memiliki besaran tertentu dan karenanya dapat dihitung,
diukur secara matematis. Selain itu hukum alam memiliki sifat mekanistis, yaitu
sifat keteraturan yang melekat pada gejala alam dan sifat keteraturan itu
berjalan secara berkala serta memiliki siklus tertentu.
c.
Pendekatan atau Metode Ilmu-ilmu Alam
- Melalui metode observasi atau
pengamatan melalui panca indra manusia serta didukung oleh alat tertentu, alat
yang dioperasionalkan untuk menunjang pengamatan tersebut.
-
Metode deskripsi yang bertujuan untuk
melukiskan, menggambarkan tentang gejala alam serta interaksi di antara
gejala-gejala alam tersebut.
-
Metode erklaeren atau metode eksplanasi, adalah metode untuk menerangkan
tentang berbagai hubungan gejala alam itu satu dengan yang lainnya.
-
Metode kausalitas, yaitu metode yang
mencoba menjelaskan gejala alam atas dasar hubungan sebab akibat.
d.
Karakteristik Ilmu Alam
Pertama, kebenarannya dapat
diverifikasi dimana dan kapan saja. Kedua, hasil eksperimen yang telah berlku
mejadi teori dapat digeneralisasi atau dengan kata lain berlaku secara umum.
Ketiga, Ilmu alam bersifat objektif dimana ia tidak mengalami perubahan.
0 Response to "Cara Kerja Ilmu-ilmu Alam - Kuliah Filsafat Ilmu"
Post a Comment