Silogisme Hipotesis - Kuliah Filsafat Ilmu
Thursday, January 16, 2014
Add Comment
Daftar Isi: [Tampil]
Silogisme adalah proses logis yang
terdiri dari tiga bagian. Dua bagian pertama merupakan premis-premis atau
pangkal tolak penalaran silogistik. Sedangkan bagian ketiga merupakan perumusan
hubungan yang terdapat antara kedua bagian pertama melalui pertolongan term
penengah (M). bagian ketiga ini disebut juga kesimpulan yang berupa pengetahuan
baru (konsekuens). Proses menarik suatu kesimpulan dari premis-premis tersebut
disebut penyimpulan.
Suatu premis adalah suatu pernyataan
yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga pernyataan tadi menegaskan atau
menolak bahwa sesuatu itu benar atau tidak benar. Suatu premis dapat mengatakan
suatu fakta, suatu generalisasi, atau sekedar suatu asumsi atau sesuatu yang
spesifik. Pada pokoknya silogisme mempunyai dua bentuk asli, yaitu: silogisme
kategoris dan silogisme hipotetis.
Silogisme hipotesis terdiri dari suatu
putusan bersayarat sebagai ”mayor”dalam bentuk ”apabila p maka q”(”p”dan
”q”adalah dua proposisi),lalu suatu ”minor”yang dapat terjadi dalam empat
bentuk,dan akhirnya kesimpulan.
Silogisme Hipotesis adalah jenis
silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis
minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4
macam , yaiu :
1.
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis
mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
2.
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global
warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
3.
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari
sekarang, maka hasil tidak akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan maka hasil akan
maksimal
4.
Silogisme hipotesis yang premis
minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan
turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
A. Kaidah silogisme hipotesis
Mengambil konklusi dari silogisme
hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang
penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya
merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan
A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1)
Bila A terlaksana maka B juga
terlaksana.
2)
Bila A tidak terlaksana maka B tidak
terlaksana. (tidak sah = salah)
3)
Bila B terlaksana, maka A terlaksana.
(tidak sah = salah)
4)
Bila B tidak terlaksana maka A tidak
terlaksana.
Kebenaran
hukum di atas menjadi jelas dengan penyelidikan berikut:
Bila terjadi peperangan harga bahan
makanan membubung tinggi
Nah, peperangan terjadi.
Jadi harga bahan makanan membubung
tinggi.( benar = terlaksana)
Benar karena mempunyai hubungan yang
diakui kebenarannya
Bila terjadi peperangan harga bahan
makanan membubung tinggi
Nah, peperangan terjadi.
Jadi harga bahan makanan tidak membubung tinggi (tidak sah =
salah)
Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa
disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
0 Response to "Silogisme Hipotesis - Kuliah Filsafat Ilmu"
Post a Comment