Iman Sebagai Modal Awal dan Pemberi Nilai - Kuliah Akidah
Sunday, January 5, 2014
Add Comment
Daftar Isi: [Tampil]
Iman menurut
bahasa, kata iman berarti percaya. Sedangkan menurut pengertian istilahi
khususnya dalam perspektif islam, iman adalah memercayai dan mengikuti segala
apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, baik yang berkenaan dengan akidah,
ibadah maupun muamalah. pengertian iman disepakati bahwa iman yang benar adalah
harus diyakini dalam hati, diikrarkan melalui lisan dan dimanifestasikan dalam
tindakan yang berupa pelaksanaan ibadah dan amal saleh.[1]
Menurut golongan Mutakalimin iman adalah pembenaran dalam hati, penuturan
menurut lisan dan pengamalan oleh anggota badan.
Iman juga
sering di interpretasikan dengan istilah tauhid. Tauhid secara bahasa arab
merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di
tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Ibnu Sholeh Al
Utsaimin berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan
penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu
saja, kemudian baru menetapkannya” (lihat Syarh Tsalatsatil Ushul).
Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai
satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (lihat Syarh
Tsalatsatil Ushul). Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa sesungguh
banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi mereka menyembah
Malaikat, menyembah para Nabi, menyembah orang-orang shalih atau bahkan makhluk
Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai
satu-satunya sesembahan saja.
Iman
kepada Allah menduduki posisi yang sangat penting, tanpa iman kepada Allah
seluruh amal kebaikan manusia tidak akan di terima di sisi-Nya. Maka sebenarnya
iman kepada Allah berfungsi memberikan kesadaran kosmologis bagi manusia bahwa
dalam kehidupan ini terdapat satu zat yang maha segalanya. Dengan beriman
kepada Allah setiap amal perbutan yang dilakukan akan menjadi memiliki nilai,
karena beriman berarti mempercayai dan mengaakui bahwa Allah adalah tuhan yang
wajib di sembah dan tempat bergantung
meminta segala sesuatu.
Iman
kepada allah SWT berarti mempercayai dan mengakui bahwa Allah Maha Besar, Maha
kuasa dan patut disembah dan ditaati dengan sepenuh hati. Kita percaya bahwa
allah itu ada (wujud), hidup dengan tidak berpermulaan dan tidak berkesudahan,
Allah Maha Esa yang artinya tunggal
tidak ada yang menyerupai atau menandingginya. Allah Maha mendengar dan
Maha Mengetahui segala yang nyata
(Dzohir). Maupun yang tersembunyi (Batil). Bahkan baru berniat saja sudah
diketahuinya.
[1] Suryan A.Jamrah,Studi ilmu Kalam, Program Pasca Sarjana UIN Suska
Riau, Pekanbaru: 2007,h.
47
0 Response to "Iman Sebagai Modal Awal dan Pemberi Nilai - Kuliah Akidah"
Post a Comment