MELIRIK MEDIA DAKWAH DI ERA DIGITAL [Bag. 2]
Monday, April 4, 2016
Add Comment
Daftar Isi: [Tampil]
Perkembangan media internet yang semakin pesat
memberikan pengaruh yang besar kepada penggunanya. Tidak dipungkiri dalam
perkembangannya banyak pengaruh negatif yang diberikan. Namun disisi lain hal-hal
positif pun berjalan beriringan bersamanaya. Tergantung kepada siapa
penggunanya dan untuk apa digunakannya. Halnya aplikasi media sosial facebook
yang didirikan oleh Mark Zuckerberg seorang mahasiswa Harvard pada bulan Februari 2004. Pengguna
facebook yang setiap harinya semakin bertambah dan kini menjadi tren di
masyarakat Indonesia, akan memiliki manfaat positif sebagai media komunikasi
dan informasi, sebagai media pendidikan dan dakwah jika digunakan oleh
orang-orang yang memiliki misi untuk syi’ar agama. Namun sebaliknya media sosial
facebook ini akan menjadi bumerang bagi orang lain dan penggunanya jika media
sosial ini digunakan untuk tindak kejahatan.
Facebook dengan segala kelebihannya akan memberikan manfaat
yang besar bagi perkembangan dakwah Islam. Selain sebagai media komunikasi dan
tempat berbagi informasi yang lengkap dengan teks dan audio visual, facebook juga digunakan oleh sebagian besar penduduk dunia. Menurut
data terbaru dari We Are Social, facebook menjadi media sosial yang
paling banyak digunakan dengan angka mencapai hampir 1,5 miliar.[1]
Maka dengan kelebihan ini pesan-pesan dakwah pun dapat disebarluaskan kepada
ruang lingkup yang lebih luas menembus batasan ruang dan waktu. Dengan misi dan kreatifitas penggunanya
facebook dapat digunakan untuk menyebarkan ide-ide kreatif dalam bentuk
tulisan-tulisan dakwah, gambar, video dan poster-poster dakwah.
Islam sendiri tidak pernah membatasi para penganutnya
untuk menyebarkan nilai-nilai Islam, ajaran Islam dapat disebarkan dengan
berbagai macam media, tergantung keahlian dan passion para pelaku
dakwahnya. Artinya tidak ada batasan kretifitas untuk para da’i. Apalagi jika
kreatifitas itu digunakan untuk mensyiar’akan ajaran-ajaran agama Islam agar
lebih menarik dan mudah diterima oleh seluruh kalangan masyarakat. Kalau kita
telisik Kaidah Ushul Fiqih, “Dalam urusan mu’amalat, segala sesuatu
itu boleh; kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” Sementara, “Dalam
urusan ubudiyah, segala sesuatu itu haram; sampai ada dalil yang
memerintahkannya.” Maka, jika kegiatan berdakwah dengan pemanfaatan
facebook dan segala unsur kreatifitas di dalamnya tidaklah menjadi suatu yang
haram dan bertentangan dengan Islam untuk dilakukan, asal tetap berada pada
koridor Islam yang sesungguhnya. Sebagaimana halnya dakwah yang dilakukan oleh
Walisongo dengan kesenian wayang kulit. Karena pada saat itu sebelum Islam
datang ke Pulau Jawa, masyarakat Jawa telah menggemari kesenian pertunjukan
wayang. Maka para Walisongo mengambil siasat untuk menjadikan kesenian sebagai media
dakwahnya. Guna memasukkan ajaran Islam
kepada masyarakat lewat apa yang selama ini menjadi kegemaran di masyarakat.
Budaya baru dalam mayarakat modern ialah kebutuhan akses informasi yang cepat dan
efektifitas komunikasi dengan pemanfaatan sosial media facebook. Jumlah
pengguna facebook di Indoesia dalam catatan The Wall Street Journal,
sampai dengan bulan Juni 2014 sudah mencapai angka 69 juta anggota.[2]
Seiring perputaran waktu dan perkembangan jumlah penduduk di Indonesia angka
tersebut akan terus bertambah. Melihat peluang itu, mulai banyak bermunculan
akun-akun pribadi atau halaman facebook yang menggunakan media ini sebagai
media dakwah. Seperti fanpage facebook “Poster Dakwah Islam” yang di
rilis pada tanggal 15 Juli 2014. fanpage facebook ini mensyi’arkan
nilai-nilai Islam dengan kretifitas, yakni dengan membuat poster yang menarik
dan syarat akan pesan dakwah, kemudian di sebarluaskan dengan pemanfaatan
jejaring sosial facebook. Sehingga poster-poster yang diunggah melaui media sosial
ini lebih menarik perhatian para fansnya dan mempromosikannya kembali
dengan akun-akun pribadi miliknya. Maka dengan demikian dapat menjadikan para
penguna facebook yang lainnya memiliki peran dakwah yang sama, karena
menyebarkan poster yang menarik dan berisikan pesan-pesan dakwah dengan satu
tujuan mengingatkan yang mulai lupa dan menyadarkan yang mulai menyimpang dari
Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Kretatifitas dalam berdakwah harus mulai dikembangkan,
termasuk pemanfaatan berbagai macam media. Karena jika metode dakwah monoton,
seperti itu-itu saja akan melahirkan kebosanan dan imbasnya masyarakat secara
perlahan akan meninggalkan dakwah itu sendiri. Dengan lahirnya inovasi-inovasi
penyampaian pesan dakwah akan lebih menarik perhatian dan menjadikan masyarakat
antusias terhadap kegiatan dakwah bahakan ikut berperan dalam proses berdakwah.
Perkembangan teknologi masa kini akan memberikan kemudahan dalam hal berbagi
informasi baik secara personal ataupun kelompok, sehingga pesan-pesan dakwah
akan mudah sampai kepada masayarakat luas pemilik akun media sosial. (TF) Kembali ke Bag. 1
[1]https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-internet-dan-media-sosial-terbaru-2015/ (diakses pada:01-11-2015).
[2]http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150327061134-185-42245/berapa-jumlah-pengguna-facebook-dan-twitter-di-indonesia/ (diakses pada:01-11-2015).
0 Response to "MELIRIK MEDIA DAKWAH DI ERA DIGITAL [Bag. 2]"
Post a Comment