MELIRIK MEDIA DAKWAH DI ERA DIGITAL [Bag. 1]

Daftar Isi: [Tampil]


MELIRIK MEDIA DAKWAH DI ERA DIGITAL (Bag. 1)
Oleh : Taufiq Fadhilah


Dakwah adalah mengajak dan menganjurkan kepada sesuatu serta menuntun kepadanya.[1]  Maka dalam Islam dakwah dapat diartikan ialah suatu proses mengajak manusia dengan memberikan tuntunan dan arahan ajaran Islam serta memberikan anjuran untuk melaksanakan pesan-pesan dakwah yang telah sampai kepadanya. Kegaiatn dakwah merupakan suatu jalan untuk membumikan nilai-nilai Islam di kalangan masyarakat sehingga diharapkan dengan sampainya pesan-pesan dakwah akan menciptakan suatu masyarakat yang taat dan patuh terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Pesan-pesan dakwah pada umumnya disampaikan melalui komunikasi secara langsung oleh da’i kepada mad’u dengan metode ceramah, tabligh akbar atau kajian Islam. Metode ini adalah metode yang paling klasik namun terbukti ampuh dalam mensyi’arkan Islam yang telah dilakukan sejak zaman Rasulullah, para Sahabat, hingga para Ulama. Namun metode ceramah ini bukanlah satu-satunya metode yang ampuh dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakat. Banyak metode-metode dakwah lain yang dapat menyampaikan pesan dakwah secara efektif dan tepat sasaran. Seperti dakwah bil hal, dakwah bil hikmah, dan dakwah bil qalam. Karena seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi akan merubah gaya hidup masyarakat kearah yang lebih modernis dan cenderung individualis. Sehingga metode ceramah atau kajian keislaman dalam satu masyarakat tertentu akan menjadi suatu kegiatan yang tidak lagi menarik untuk dihadiri, baik karena kesibukan  dalam pekerjaan, studi, memiliki pikiran negatif tentang kegiatan ceramah ataupun alasan lainnya yang menyebabkan kegaiatan ceramah dan kajian menjadi tidak diminati.
Perkembangan zaman yang diiringi dengan pesatnya kemajuan teknologi menjadi satu tantangan tersendiri bagi para da’i dan aktifis dakwah, untuk mampu memerangi hal-hal negatif  yang ditimbulkannya. Sehingga masyarakat muslim tidak akan terbawa kepada arus negatif yang akan merusak moral dan aqidah. Maka dari itu, da’i dan para aktifis dakwah harus mampu mengimbangi setiap kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat. Seperti pengunaan internet yang semakin banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang semakin kompleks.
Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014. Angka yang berlaku untuk setiap orang yang mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan itu mendudukkan Indonesia di peringkat ke-6 terbesar di dunia dalam hal jumlah pengguna internet.[2] Melihat data perkembangan pengguna internet ini, seharusnya menjadi satu peluang untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah melalui media yang sedang diminati oleh seluruh kalangan masayarakat Indonesia. Lanjut ke Bag. 2



[1] Syekh Muhammad Abu Al-Fatah, Ilmu Dakwah Prinsip dan Kode Etik Berdakwah Menuurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta: Akademika Presindo, 2010). h. 4.
[2]http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4286/Pengguna+Internet+Indonesia+Nomor+Enam+Dunia/0/sorotan_media#.VjV7iW7pW1w. (diakses pada: 01-11-2015).

0 Response to "MELIRIK MEDIA DAKWAH DI ERA DIGITAL [Bag. 1]"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel mgid

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel mgid